Blog Archives

Kemeja Dobi Daun

Produk Butik Batik Pranandari Bandung Kemeja Dobi Daun Coklat

Kemeja Dobi Daun Coklat

Kemeja ini berbahan batik dobi bermotif bunga dan daun. Divariasikan dengan bis ban krem pada pinggiran kancing, saku dan ujung tangan. Kemeja tangan pendek ini memakai furing tricot putih. dengan ukuran yang tersedia L. Cocok dikenakan untuk acara formal, bisa untuk ngantor, undangan dengan menggunakan bawahan celana bahan atau celana jeans.

ukuran :
panjang bahu : 50 cm
lingkar ketiak : 52 cm
lingkar tangan : 48 cm
lingkar tangan bawah : 39 cm
panjang lengan : 29 cm
lingkar krah : 43 cm
lingkar dada : 114 cm
lingkar pinggang : 112 cm
panjang baju : 76 cm

harga Rp. 250.000,-(SOLD)

 

Gamis Double Brukat

Produk Butik Batik Pranandari Bandung Gamis Chiffon Setapura Double Brukat Putih

Gamis Double Brukat

Ukuran untuk gamis ini tersedia (L). Bahan untuk daleman gamis menggunakan chiffon setapura putih, furing memakai bahan satin putih. Untuk boleronya sama seperti daleman menggunakan chiffon setapura putih dikombinasi dengan bahan brukat motif bunga dan ditambah variasi kancing hias. Tangan untuk bolero lebih pendek dibentuk seperti tulip dan bawahan bolero menyilang. Gamis ini cocok dikenakan pada acara semi formal.

Ukuran:

Gamis

panjang bahu :40  cm
lingkar ketiak : 52 cm
panjang tangan :57  cm
lingkar tangan atas : 40 cm
lingkar tangan bawah : 28 cm
lingkar dada : 100 cm
lingkar pinggang : 90 cm
lingkar pinggul : 106 cm
panjang baju : 135 cm

Bolero

panjang bahu : 41 cm
lingkar ketiak : 52 cm
lingkar dada :102 cm
lingkar badan : 104 cm
panjang bolero : 100 cm

harga Rp. 475.000,-(SOLD)

Kemeja Dobi Kipas

Produk Butik Batik Pranandari Bandung kemeja dobi Kipas kehijauan tricot bisban kancing sembunyi tangan pendek

Kemeja Dobi Kipas Hijau

Kemeja ini berbahan batik dobi bermotif bunga menyerupai kipas. Divariasikan dengan bis ban krem pada pinggiran krah, kancing, saku dan ujung tangan. Kemeja tangan pendek ini memakai furing tricot putih. dengan ukuran yang tersedia M. Cocok dikenakan untuk acara formal, bisa untuk ngantor, undangan dengan menggunakan bawahan celana bahan atau celana jeans.

ukuran :
panjang bahu : 49 cm
lingkar ketiak : 50 cm
lingkar tangan : 44 cm
lingkar tangan bawah : 37 cm
panjang lengan : 28 cm
lingkar krah : 41 cm
lingkar dada : 110 cm
lingkar pinggang : 108 cm
panjang baju : 73 cm

harga Rp. 250.000,-(SOLD)

Bolero Hudson Sobek Cirebon

Produk Butik Batik Pranandari Bandung Tunik Bolero Hudson Tumpal Sobek Batik Cirebon Katun Cotton

Bolero Hudson Sobek Cirebon

Bolero ini berukuran (L) memakai batik cirebon pink-marun yang berbahan katun (cotton). Bolero batik cirebon ini memakai furing trikot putih dan tumpal batik dibuat opnesel sobek miring ditambahkan 2 kancing bungkus di bawah krah cang’i. Bolero ini cocok dikenakan pada acara formal untuk ngantor dipadupadankan dengan bawahan celana bahan panjang atau rok dan dalemannya bisa memakai kemeja atau blus.

Ukuran :

Panjang bahu : 39 cm
Lingkar ketiak : 48 cm
Lingkar tangan atas : 38 cm
Lingkar tangan bawah : 17 cm
Panjang tangan : 45 cm
Lingkar dada : 98 cm
Lingkar pinggang : 98 cm
Lingkar pinggul : 106 cm
Panjang baju : 83 cm

harga: Rp. 550.000,-(SOLD)

Tunik Tenun Variasi Krah Opnesel

Produk Butik Batik Pranandari Bandung Tunik Tenun Variasi Krah Opnesel

Tunik Tenun
Variasi Krah Opnesel

Tunik ini berukuran XL memakai bahan tenun ungu. Tunik tenun yang memakai furing tricot. Model krah lebar memakai bahan taveta ungu. Divariasikan dengan opnesel pada krah dan ujung tangan. Kancing bungkus 3 di depan sisanya tersembunyi. Tunik tenun krah lebar opnesel ini cocok dikenakan pada acara formal, seperti untuk ngantor dikenakan pada saat rapat. Untuk bawahan bisa memakai celana bahan atau rok span panjang.

Ukuran :

panjang bahu : 42 cm
lingkar ketiak : 48 cm
lingkar tangan : 42 cm
lingkar tangan bawah : 36 cm
panjang tangan : 54 cm
lingkar dada : 102 cm
lingkar pinggang : 96 cm
lingkar pinggul : 106 cm
panjang baju : 84 cm

harga Rp 550.000,-(SOLD)

JUAL : Koko Garutan Triangle Ima Bordir Halus Tasik

Produk Butik Pranandari Koko Batik Garutan Triangle Katun Ima Cotton Bordir Halus Tasik

Koko Garutan Triangle Ima Bordir Halus Tasik

Koko ini memakai batik garutan ungu berbahan katun (cotton), dikombinasikan dengan bahan katun ima ungu, dan divariasikan dengan bordir pinggiran (bordir halus Tasik) pada bagian dada dan ujung tangan. Kancing tersembunyi di depan dan terdapat 2 saku di bawah. Koko garutan bertangan pendek cocok dikenakan pada acara formal untuk ngantor, undangan dengan mengenakan bawahan celana bahan/kain. Ukuran yang tersedia (S).

ukuran:

panjang bahu : 42 cm
panjang tangan : 21 cm
lingkar ketiak : 48 cm
lingkar tangan : 39 cm
lingkar tangan bawah : 34 cm
lingkar krah : 39 cm
lingkar dada : 98 cm
lingkar pinggang : 92 cm
lingkar pinggul : 93 cm
panjang baju : 68 cm

Harga: Rp. 190.000,-(SOLD)

JUAL : Rok Tumpuk Batik

Produk Butik Pranandari Bandung Rok Tumpuk Katun Cotton Batik Sogan Solo Motif KupuKupu Variasi Bahan Katun Benang Timbul

Rok Tumpuk Batik

Rok ini memakai batik sogan solo coklat berbahan katun (cotton) dengan motif kupu-kupu. Rok pendek ini dibuat tumpuk dibagian bawah rok, pada bagian pinggang ditambah bahan variasi katun orange dengan benang timbul hitam yang mempercantik rok tumpuk batik tersebut. Rok tumpuk ini memakai furing arrow coklat berbahan katun. Cocok dikenakan pada acara formal untuk atasan dapat memakai blus atau kemeja.

ukuran :
lingkar pinggang : 72 cm
lingkar pinggul : 100 cm
panjang rok : 103 cm

harga Rp 350.000,

 

Sulitnya Mencari Pegawai (Penjahit / Bordir) di Butik

seperti sudah dibahas sebelumnya tentang kelebihan jahitan butik dibanding konveksi / abragan, penjahit butik memang harus punya otak lebih dibanding penjahit konveksi.
bukan maksudnya merendahkan para penjahit konveksi, tapi memang benar apa kata para penjahit yang pernah atau sedang menjadi pegawai kami.

penjahit konveksi tidak harus banyak mikir, yang penting dia menjahit dengan bahan yang disediakan, bagian dia (menjahit) apa, dia laksanakan, beres. Seringkali penjahit konveksi kurang memperhatikan kesesuaian dan konsistensi ukuran. Misal, 2 potong baju dengan model dan ukuran yang sama, bisa berbeda ukuran real nya. Atau ukuran sepotong baju hasil jahitan konveksi, bisa jadi lingkar ketiak sebelah kanan berbeda ukuran dengan lingkar ketiak yang sebelah kirinya.

penjahit butik tidak bisa seperti itu. penjahit butik harus memastikan, lagi dan lagi, pada setiap tahap pengerjaan jahitan, apakah kerjaannya benar, apakah tahap selanjutnya seperti ini, seperti itu.
penjahit butik tidak akan bisa asal kerja, tapi harus ikut berpikir apa tujuan akhir desain yang sedang dia kerjakan. bahannya apa, bahan kelengkapan (furing, benang, kancing, kain keras, obrasan dan lain-lain) harus dipastikan cocok betul, tidak bisa asal comot saja. Cocok bahannya, cocok warna nya, cocok ukurannya, dan cocok dengan permintaan.
itulah sebabnya mengapa kualitas jahitan butik biasanya jauh lebih rapi dan terjaga kualitasnya bila dibandingkan dengan jahitan konveksian. itulah pula sebabnya mengapa harga jahitan butik tidak semurah harga jahitan konveksi.

sama saja dengan tukang bordir. seperti yang telah dibahas sebelumnya, bordir yang kami buat bukan menggunakan mesin bordir komputer, namun dikerjakan dengan (mesin) tangan, desain hingga penngerjaan bordirnya menggunakan tangan (hand made).
tahapan yang tidak pernah kami lewati adalah sampling. membuat sampel. setiap membuat desain bordir baru, warna baru, pembordir pasti membuat sampel terlebih dahulu. pada bahan yang nantinya dikerjakan, menggunakan benang dengan warna yang nantinya akan diaplikasikan. pada bordiran yang dibuat dengan komputer, tahap desain dan sampling bisa dilaksanakan dengan mudah menggunakan komputer, namun kami tidak semudah itu.

pengalaman yang kami rasakan adalah.. memang lebih sulit mencari pegawai untuk penjahit / bordir di butik.
sering kami sharing dengan pengusaha / pegawai konveksi. mencari penjahit memang susah susah gampang, tapi yang lebih susah lagi adalah mencari penjahit untuk bekerja di butik. karena menjadi penjahit di butik harus ikut mikir. tanggung jawabnya lebih besar. apalagi sering ada peraturan tambahan, dilarang merokok pada jam kerja. merokoklah sebelum masuk kerja, jam istirahat, dan jam pulang, di luar ruang jahit. seperti yang kami terapkan di workshop kami.

pernah beberapa kali kami membuka lowongan pekerjaan untuk penjahit. tidak pernah secara resmi memasang iklan lowongan kerja di koran atau di media lain, memang.. kami biasa mencari pegawai melalui rekomendasi dari penjahit yang pernah atau sedang bekerja pada kami. kami juga biasa mencari rekomendasi kepada rekanan-rekanan kami. tetapi ya itu tadi, sulit mencari penjahit yang siap kerja (dengan kualitas) di butik. kebanyakan mereka mau bekerja sebagai penjahit, tapi di perusahaan konveksi, bukan butik.

semua pekerjaan memang selalu ada tantangannya. pengelola butik tantangannya adalah kesulitan mencari penjahit yang rapi, teliti dan bertanggung jawab.. penjahit butik tantangannya adalah harus kerja lebih rapih, teliti dan sambil mikir.. penjahit konveksi tantangannya adalah pekerjaannya dihitung borongan, sehingga kerja harus cepat. tinggal bagaimana kita mengoptimalkan kelebihan yang kita miliki dan meminimalkan kekurangan yang ada.

Kelebihan butik dibanding konveksi

Kami adalah BUTIK Batik Pranandari. Kenapa butik? Karena kualitas jahitan kami adalah kualitas butik. Bukan kualitas konveksian /kodian /abragan. Memang bagaimana bedanya jahitan kualitas butik dengan konveksi? Akan kami coba berikan gambarannya berikut…

Tukang jahit konfeksi dibayar borongan, sehingga mereka bekerja kejar setoran, kualitas kurang diutamakan, yang penting kuantitas. Sedangkan kami, butik, tukang jahitnya dibayar harian, sehingga mereka bekerja tidak terburu-buru, dengan mengutamakan kualitas. Quality over quantity.

Seorang penjahit konveksi biasanya menjahit satu bagian saja. Misalnya, seorang menyambungkan badan kiri dengan punggung, terus menerus. Lainnya menyambungkan dengan badan kanan. Lainnya lagi dengan krah. Dilakukan demikian agar proses penjahitan lebih cepat. Sedangkan seorang penjahit butik biasanya mengerjakan satu baju, dari bentuk pola menjadi baju jadi dikerjakan oleh seorang. Sehingga quality control lebih terjaga.

Jahitan butik lebih rapi dan lurus. tarikannya tegas, karena setiap akan dijahit selalu disetrika terlebih dahulu. setiap tahap. jadi tarikan tegas dan rapi nya dari hasil setrika. sesudah lipatannya jadi, rapi, baru dijahit. Sedangkan jahitan konveksi kebanyakan melewati step tersebut. Ada juga yang disetrika, tapi kembali ke poin pertama, pekerjaannya terburu-buru, jadi tetap saja tidak serapi butik.

Jahitan butik itu eksklusif, sehingga bisa dibilang untuk satu model hanya ada satu pc saja. Kalaupun lebih dari satu, model bisa sama tetapi kombinasi warnanya atau size nya berbeda, atau ada tambahan bahan variasi. Sehingga kecil kemungkinan kita bertemu dengan orang yang pakaiannya sama dengan kita. Sedangkan konveksi, untuk satu model dan warna yang sama, dibuat puluhan bahkan ratusan pcs. Sehingga sangat besar kemungkinan kita bertemu orang yang pakaiannya sama dan tidak terlihat eksklusif.

Selanjutnya, jika seorang penjahit butik akan menjahit pakaian, kelengkapan jahit seperti benang, kancing dan ritsleting yang di pakai selalu di sesuaikan dengan warna bahan sehingga terlihat serasi. Sedangkan penjahit konveksi dalam menjahit pakaian warna apapun bahannya, kelengkapan jahit yang di pakai satu macam warna sampai barangnya (benang /kancing /ritsleting) habis.

Pernah suatu saat kami berdialog dengan salah satu penjahit kami, kenapa sulit mencari pegawai untuk menjahit di butik. Jawabannya adalah “karena untuk menjahit di butik harus mikir. Satu orang penjahit bertanggungjawab atas satu potong baju jahitannya. Kalau konveksi lebih gampang. Tinggal jahit-jahit aja”

So… pilih jahitan butik atau konveksi? it’s your call.